Selasa, 16 Oktober 2012

MENGENAL JENIS BUSANA DAERAH DI INDONESIA

Secara garis besar cara berbusana tradisional wanita di Indonesia

dibagai menjadi 3 kelompok besar antara lain:



Golongan baju panjang, golongan dada bagian atasan terbuka (strapless

styles), baju bodo.

Masing –masing akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:



Golongan baju panjang terdiri dari blus berlengan panjang, dengan

panjang baju bervariasi mulai dari panggul sampai lutut. Biasanya

pemakaian baju panjang ini dipadu dengan kain sarung atau kain panjang

baik kain ( tenun ikat, songket, batik, yang dilengkapi dengan

aksesoris lainya sesuai dengan budaya setempat dan status social

pemakainya.

Pemakaian baju panjang menyebar antara pulau Sumatera, Pulau jawa,

Kalimantan,Bali, sebagian kepulauan bagian timur, sebagian Sulawesi

dan sebagian kepulauan Maluku dan Ambon. Bentuk dari baju panjang ini

secara garis besar ada dua macam yaitu BAJU KURUNG dan kebaya.

Penyebaran pemakai baju kurung dan kebaya adalah sebagai berikut: baju

kurung dapat di temukan di daerah Sumatera Barat, Kalimantan Selatan

dan Barat, Gorontalo, Ujung Pandang, Kepulauan Sangir dan Talaud dan

maluku. Baju kurung ini mendahului baju kebaya di Jawa, baju kurung

identik dengan cara berbusana wanita –wanita di Asia Selatan / timur

Tengah yang dibawa ke Indonesia oleh para pedagang Islam. Sedang untuk

kebaya biasa dikenakan oleh wanita di Jawa, Madura, Bali dan

Kalimantan. Kebaya biasanya dipadu dengan kain sarung maupun batik.

Golongan selanjutnya adalah baju bodo, bentuk baju bodo sendiri berupa

sehelai kain yang dilipat dua, bentuknya longgar, bagian ujung lengan

dibuat ketat apabila ditarik lengan mengembang.



Bodo artinya pendek : dalam hal ini lengan bajunya yang pendek. Baju

bodo Bugis merupakan baju bodo yang tertua, baju bodo bisa dijumpai di

Sulawesi, antara lain Bugis, Sumbawa, Toraja, Timor Barat. Baju Bodo

biasanya dipadu dengan sarung

Golongan bagian badan atas terbuka, biasa dijumpai pada busana daerah

di Jawa, Bali, Rote.masing –masing daerah memiliki cara dan jenis yang

berbeda, di Jawa biasanya disebut dengan kemben, dodotan atau basahan,

sedang di Rote teknik pemakaian baju adalah dengan cara memakai dua

helai kain yaitu sarung dan selendang, sebagai pentup pundak, hal ini

juga dijumpai pada masyarakat Toraja, Gorontalo, Ternate, tanimbar,

sabu, Sumba, Timor dan Rote.





Yang paling menarik dari kajian tentang busana daeraha di Indonesia

adalah secara umum tujuan berbusana tidak hanya sekedar menutup

anggota badan,tetpi selalu memiliki tujuan tertentu yang terlihat dari

pemilihan bahan, warna, cara menggunakan, assesoris dan tata rias yan

digunakan pastilah mempunyai makna tertentu. Sebagai contoh dalam

memakai baju bodo warna merah hana boleh dikenakan pada pengantin atau

orang yang sudah menikah, kebaya gulon pada masa tertentu menunjukkan

statusnya sebagai selir..