Di Tasikmalaya, Industri kreatif
menjadi andalan
pariwisata Kota
Tasikmalaya, Jawa
Barat. Hal ini
menunjukan betapa eratnya kaitan pariwisata dan
ekonomi kreatif. "Industri kreatif dan
pariwisata tak bisa
dipisahkan karena
wisatawan tidak hanya
menikmati
pemandangan tapi juga menikmati kreativitas
suatu daerah,
Kota Tasikmalaya memiliki delapan sentra industri
kreatif yang tersebar
di berbagai kecamatan
di kota ini.
Para wisatawan
memang diarahkan
untuk berbelanja
langsung ke produsen-
produsen kerajinan tangan. Karena dibeli
dari tangan pertama,
harganya pun sangat
terjangkau. Contohnya
kelom geulis yang
ditawarkan dengan harga mulai Rp 30.000
per pasang. Banyaknya kerajinan
tangan yang khas dan
harga yang
terjangkau,
menjadikan Kota
Tasikmalaya surga bagi para penggemar wisata
belanja. "Uniknya Kota
Tasikmalaya industri
kreatifnya tersebar.
Tasikmalaya kulturnya
sangat kuat untuk
menjadi entrepreneur.
Masing-masing
kecamatan mempunyai
sentra industri sendiri-
sendiri, sebagian besar industri
kreatif ini sudah ada
sejak masa Belanda.
Menariknya, beberapa industri tak memiliki
bahan baku, sehingga
pembuatannya lebih ke
tahap proses
pengolahan bahan
baku. "Ini artinya
kekuatannya di SDM
(sumber daya
manusia),
kreativitasnya. Seperti
bordir. Mesin kita tidak punya, kain tidak
punya. Yang punya itu
pabrik di Bandung dan
Majalengka. Tapi bordir
berkembangnya di
sini (Tasikmalaya) ,Namun, beberapa
industri seperti
anyaman mendong
memang berkembang
di kecamatan yang
memiliki bahan baku tersebut. Mendong
adalah sejenis rumput
yang tingginya
mencapai satu meter
dan tumbuh di rawa-
rawa. "Tapi karena tidak
cukup, mendong
didatangkan juga dari
Yogyakarta dan
Sleman. Sawah punya
Pemkot pun sampai ditanami rumput
mendong. Ini diolah
jadi tikar, sajadah,
pokoknya kerajinan
anyaman.
Kedelapan industri
kreatif di Kota
Tasikmalaya antara lain
batik Tasikmalaya di
Kecamatan Cipedes,
bordir di Kecamatan Kawalu, kelom geulis di
Kecamatan Taman Sari,
payung geulis di
Kecamatan Indihiang,
alas kaki di Kecamatan
Mangkubumi, mebel di daerah Tawang,
anyaman pandan, dan
anyaman mendong di
Kecamatan Cibereum. Selain industri kreatif,
Tasikmalaya menawarkan suasana pedesaan yang masih
asri. Seperti
diungkapkan Wakil Walikota Tasikmalaya
Dede Sudrajat, andalan
kota tersebut selain
kenyamanan
lingkungan juga
keramahtamahan masyarakat setempat. "Sejumlah seni dan
budaya di Tasikmalaya
menghibur tamu yang
datang. Kuliner kami
yang khas tradisional.
Naik becak menuju pelosok titik-titik
wisata kuliner di
Tasikmalaya," ungkap
Dede. Ia menambahkan, jika
dipadukan dengan
Kabupaten
Tasikmalaya, maka
wisatawan bisa
menikmati wisata yang lebih lengkap, misalnya
berkunjung ke
Kampung Naga. "Ada
sejumlah obyek wisata
tak hanya di kota
tetapi juga di kabupaten, karena tak
jauh jaraknya," tutur
Dede. Sebuah bandara baru
akan dibangun di
Kabupaten Majalengka.
Jika bandara ini jadi,
maka akses menuju ke
Tasikmalaya akan semakin mudah dan
cepat. Biasanya,
wisatawan masuk ke
Tasikmalaya melalui
Kota Bandung. Dari
Kota Bandung ke Kota Tasikmalaya memakan
waktu empat jam
perjalanan darat.
Memang beragamnya Ciri Khas Di Tasikmalaya, sehingga orang banyak
menyebut Kota Tasikmalaya dengan beberapa Julukan, seperti Kota
Santri, Kota Bordiran, Tasik Kota Bersinar, Kota Resik, Kota
Kerajinan, Sentra Anyaman Tasik, Waaah...Wah..Wah.., saya sendiri
kadang bingung, yang benar julukannya yang mana yaaaah?? Tapi apapun
dan bagaimanapun Kota Tasikmalaya adalah Surga Bagi Para Pengunjung
sekaligus Para Wisata Alam maupun Wisata Kuliner. Ga Percaya? Silahkan
saja Anda berkunjung ke Tasikmalaya