Bordir kerancang halus khas Kawalu adalah bordiran halus dengan “lubang lubang” yang terbentuk dari jalinan benang bordir. Lubang lubang inilah yang disebut dengan kerancang. Pembuatan kerancang ini adalah suatu proses yang rumit serta menyita waktu. Seorang pembordir harus memperhitungkan “tarikan” benang ke kain ( bahan dasar ).
Apabila tarikan benang terlalu tegang, maka kain disekitar kerancang akan “mengkerut”. Apabila tarikan benang kurang tegang, maka jalinan kerancang akan tidak “padat” dan “rapat”, serta mudah putus karena ketegangan benang bordir tidak sama.
Selain itu, dalam pembuatan kerancang yang berukuran kecil, seorang pembordir harus memperhatikan ukuran jalinan antar kerancang, karena pembuatan kerancang adalah suatu proses yang memiliki “point of no return“. Jalinan kerancang tersebut sebenarnya terdiri dari jalinan benang bodir serta bagian bahan dasar yang dipilin untuk menjadi tepi kerancang. Apabila jalinan ini putus, maka hal ini tidak bisa diperbaiki karena bahan dasar yang terpilin untuk membentuk jalinan kerancang tersebut juga ikut terputus ( robek ). Juga kerancang kerancang ini haruslah dibuat dengan mengikuti ukuran serta jalur ( path ) dari disain bordir secara keseluruhan. Sedikit saja terjadi kesalahan perhitungan maka jalur disain bordir tidak akan bisa dipertemukan dengan tepat sehingga hasil bordiran akan terlihat “senjang” (timpang)
Saking rumitnya pembuatan bordir kerancang halus khas Bukittinggi ini, seorang kolega dari Qatar menyebut bahwa bordiran ini bukan sekedar bordiran, tapi sudah merupakan karya seni (piece of art), yang bukan saja amat pantas untuk dipakai, tapi juga pantas digunakan sebagai hiasan rumah.
Dahulu proses pembuatan bordir kerancang halus ini sepenuhnya dikerjakan dengan tangan ( 100% purely handmade ). Tingkat kesalahannya tinggi karena manusia memiliki faktor kelemahan daya tahan serta kelelahan, apalagi mengerjakan sesuatu yang rumit dan serba kecil kecil. Untuk mendapatkan bordiran yang 75 % error free bisa memakan waktu hingga tiga bulan bahkan lebih. Namun rumitnya proses serta lamanya waktu pembuatan sebanding dengan keindahan bordiran yang dihasilkan.
Oleh karena proses pembuatannya yang rumit, tingkat kesalahan yang tinggi serta menyita waktu, sementara permintaan akan bordir kerancang sangat tinggi, belakangan muncul ide untuk membuat “kerancang instant”, yaitu dengan membuat jahitan secara mengeliling membentuk lingkaran, segi empat atau segitiga, kemudian bagian tengah dari lingkaran tersebut ditusuk dengan menggunakan solder panas ( alat untuk mematri ). Hasil tusukan solder panas ini akan meninggalkan lubang yang akan terlihat seperti kerancang.
“Kerancang instant” ini pemuatannya amat mudah karena seorang pembordir tidak perlu mempertimbangkan hal hal seperti pada pembuatan kerancang sebenarnya. Cukup dengan membuat bordiran pada bahan dasar, kemudian tinggal menusukkan solder panas pada bagian yang akan dilubangi. Apalagi kemudian digunakannya mesin bordir, proses pembuatan mukena dengan bordiran kerancang instant ini hanya memerlukan waktu satu hari. Harga jual juga bisa ditekan serendah mungkin karena mukena dengan kerancang instant ini bisa diproduksi massal, tingkat kesulitan rendah, satu mukena tidak harus dikerjakan oleh satu orang, waktu pembuatan yang singkat, apalagi dengan bantuan mesin bordir terkomputerisasi (computerized embroidery machine), akan dihasilkan suatu bordiran seragam dalam waktu yang amat singkat, tinggal memotong motong seukuran mukena dan melubangi dengan solder. Mukena seperti ini dapat dengan mudah ditemukan dipasaran dengan harga yang cukup murah.
Apabila tarikan benang terlalu tegang, maka kain disekitar kerancang akan “mengkerut”. Apabila tarikan benang kurang tegang, maka jalinan kerancang akan tidak “padat” dan “rapat”, serta mudah putus karena ketegangan benang bordir tidak sama.
Selain itu, dalam pembuatan kerancang yang berukuran kecil, seorang pembordir harus memperhatikan ukuran jalinan antar kerancang, karena pembuatan kerancang adalah suatu proses yang memiliki “point of no return“. Jalinan kerancang tersebut sebenarnya terdiri dari jalinan benang bodir serta bagian bahan dasar yang dipilin untuk menjadi tepi kerancang. Apabila jalinan ini putus, maka hal ini tidak bisa diperbaiki karena bahan dasar yang terpilin untuk membentuk jalinan kerancang tersebut juga ikut terputus ( robek ). Juga kerancang kerancang ini haruslah dibuat dengan mengikuti ukuran serta jalur ( path ) dari disain bordir secara keseluruhan. Sedikit saja terjadi kesalahan perhitungan maka jalur disain bordir tidak akan bisa dipertemukan dengan tepat sehingga hasil bordiran akan terlihat “senjang” (timpang)
Saking rumitnya pembuatan bordir kerancang halus khas Bukittinggi ini, seorang kolega dari Qatar menyebut bahwa bordiran ini bukan sekedar bordiran, tapi sudah merupakan karya seni (piece of art), yang bukan saja amat pantas untuk dipakai, tapi juga pantas digunakan sebagai hiasan rumah.
Dahulu proses pembuatan bordir kerancang halus ini sepenuhnya dikerjakan dengan tangan ( 100% purely handmade ). Tingkat kesalahannya tinggi karena manusia memiliki faktor kelemahan daya tahan serta kelelahan, apalagi mengerjakan sesuatu yang rumit dan serba kecil kecil. Untuk mendapatkan bordiran yang 75 % error free bisa memakan waktu hingga tiga bulan bahkan lebih. Namun rumitnya proses serta lamanya waktu pembuatan sebanding dengan keindahan bordiran yang dihasilkan.
Oleh karena proses pembuatannya yang rumit, tingkat kesalahan yang tinggi serta menyita waktu, sementara permintaan akan bordir kerancang sangat tinggi, belakangan muncul ide untuk membuat “kerancang instant”, yaitu dengan membuat jahitan secara mengeliling membentuk lingkaran, segi empat atau segitiga, kemudian bagian tengah dari lingkaran tersebut ditusuk dengan menggunakan solder panas ( alat untuk mematri ). Hasil tusukan solder panas ini akan meninggalkan lubang yang akan terlihat seperti kerancang.
“Kerancang instant” ini pemuatannya amat mudah karena seorang pembordir tidak perlu mempertimbangkan hal hal seperti pada pembuatan kerancang sebenarnya. Cukup dengan membuat bordiran pada bahan dasar, kemudian tinggal menusukkan solder panas pada bagian yang akan dilubangi. Apalagi kemudian digunakannya mesin bordir, proses pembuatan mukena dengan bordiran kerancang instant ini hanya memerlukan waktu satu hari. Harga jual juga bisa ditekan serendah mungkin karena mukena dengan kerancang instant ini bisa diproduksi massal, tingkat kesulitan rendah, satu mukena tidak harus dikerjakan oleh satu orang, waktu pembuatan yang singkat, apalagi dengan bantuan mesin bordir terkomputerisasi (computerized embroidery machine), akan dihasilkan suatu bordiran seragam dalam waktu yang amat singkat, tinggal memotong motong seukuran mukena dan melubangi dengan solder. Mukena seperti ini dapat dengan mudah ditemukan dipasaran dengan harga yang cukup murah.